Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting: Literatur Review
Keywords:
Peran Orang Tua, Pemberian Gizi, Kejadian StuntingAbstract
Gangguan pertumbuhan tinier (stunting) mengakibatkan anak tidak mampu mencapai potensi genetik, mengindikasikan kejadian jangka panjang dan dampak kumulatif dari ketidakcukupan konsumsi zat gizi, kondisi kesehatan dan pengasuhan yang tidak memadai (ACC/SCN 1997 dalam nadia 2014). Desain penelitian menggunakan sistematik dari beberapa artikel jurnal penelitian yang dipublikasi pada basis Kesehatan adapun basis data kesehatan yang digunakan antara lain: Google Scholar, Google cendekia, perpustakaan nasional dan Pubmed dengan rentang waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2019. Penelitian yang dilakukan oleh dwi hayati adhani (2019) dengan factor peran orang tua memperoleh hasil uji chi square, 0,000, Viramitha kusnadi (2019) dengan factor perilaku ibuĀ memperoleh hasil uji kuadran and mann whitney 0,012, sedangkan Rizki kurnia illahi (2016) dengan factor social budaya memperoleh hasil uji kuadran and mann whitney 0,000. Resti agustia (2018), penyakit infeksi dengan hasil uji chi square 0,000. Anggun pratiwi (2019), pola asuh dengan hasil uji chi square 0,001. Febriani dwi bela (2019), kebiasaan bersih dengan hasil uji 0,002. Novita nining widyaning (2018), pola asuh makan dengan hasil uji chi square 0,029. Nadiah (2014) tinggi ibu dnegan hasil uji statistic 0,000. Ada berbagai hal yang menjadi factor terjadinya stunting. Peran orang tua, social budaya perilaku ibu juga termasuk dalam factor tersebut, dikarenakan beberapa factor diatas sangat berpengaruh terhadap gizi ibu maupun anak ketika ibu kurang berperan dalam tubuh kembang anak dan serta gizi anak maka kemungkinan terjadinya kejadian stunting. Gizi yang baik sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi